Petani Di Bolmut Kembali “Dimanjakan” Dengan Alsintan Combine Harvester
BOLMORA, BOLMUT – Diera kemajuan teknologi saat ini, semua dapat dengan mudah dilakukan oleh manusia. Seperti halnya perkembangan teknologi pada bidang pertanian, yang kini mulai mengantikan peran manusia dalam menjalankan aktifvtas pertanian, baik itu dalam mengarap lahan sampai pada proses penen dan penjualannya. Demikian pula yang kini dirasahkan oleh para petani di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut). Di mana, baru-baru ini pemerintah pusat menyerahkan bantuan enam unit Combine Harverter atau alat panen padi sawah yang total nilainnya mencapai Rp2.292 Miliar.
Kehadiran alat-alat hasil terobosan teknologi pada bidang pertanian tersebut, secara langsung membuat para petani makin termanjakan. Apalagi keberadaan alat-alat pertanian tersebut didukung penuh oleh pemerintah daerah, dengan harapan adanya alat dan mesin pertanian (Alsintan) tersebut dapat memberikan manfaat positif, baik itu pada efisiensi waktu dan tenaga para petani dalam menggarap lahan mereka, serta dalam hasil produksi pun dapat mengalami
peningkatan, sehingga harapan petani untuk sejahterah dapat terwujud sesuai dengan tujuan dijalankannya program pemerintah.
“Enam unit Alsintan jenis Combine Harvester ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah khususnya Bolmut. Karena Bolmut masuk dalam empat kawasan pengembangan pertanian yang ada di wilayah Sulut, lebih khusus pengembangan padi sawah, jagung dan kakao,” ujar Kepala Dinas Pertanian Bolmut Sutrisno Goma, saat dikonfirmasi BOLMORA.COM baru-baru ini.
Lebih lanjut Goma mengatakan, pihaknya merencanakan untuk distribusi enam unit combine harvester ini, akan disalurkan ke para petani di enam kecamatan yang ada di Bolmut.
Namun, dalam pengelolaannya tidak langsung kepada kelompok tani, melainkan melalui Brigade Alsin yang nantinya akan dibentuk oleh Dinas Pertanian sendiri.
“Untuk diserahkan ke kelompok tani, hal itu dirasa akan kurang maksimal dan bakal menimbulkan kecemburuan antar kelompok tani yang ada di wilayah. Sehingga itu, sesuai petunjuk dari pemerintah pusat, pemerintah daerah harus membuat sebuah organisasi yang menaungi kelompok tani. Organisasi ini bernama Brigade Alsin, yang fungsinya mirip dengan koperasi, sehingga dalam pengelolaan alat atau mesin pertanian yang ada bisa dirasakan oleh seluruh kelompok tani di setiap kecamatan,” jelas Goma.
Selain dalam urusan mengelola Alsintan itu, Brigade Alsin ini pun bertangung jawab pada hal perawatan Alsintan, sehingga jaminan perawatannya dapat terjamin.
“Karena selama ini sesuai hasil evaluasi kami, Alsintan yang merupakan bantuan pemerintah kondisinya tidak terawat. Dan jika sudah mengalami kerusakan, tidak ada yang mau bertanggung jawab. Makanya, kali ini pengelola dan penangung jawab Alsintan-Alsintan ini diserahkan pada brigade tersebut agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani sawah yang ada, serta dalam perawatannya pun dapat terjamin,” jelas mantan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bolmut tersebut.
Terpisah, Bupati Bolmut Drs. Hi. Depri Pontoh berharap, bantuan yang nantinya akan disalurkan dan dikelola oleh Brigade Alsin harus beranggotakan para petani di masing-masing kecamatan.
“Kita patut bersyukur, karena adanya bantuan alat-alat pertanian ini dari pemerintah pusat. Sehingga itu, dalam pengelolaan dan pemanfaatan serta perawatannya perlu diperhatikan. Untuk menjamin itu, ada kebijakan dan aturan dari pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian. Yang mana, pengelolaan Alsintan harus lewat brigade yang dibentuk oleh Distan. Namun untuk menjamin agar pengelolaanya dapat dirasahkan oleh seluruh petani sawah, maka saya harapkan dalam brigade ini harus beranggotakan keterwakilan para petani di enam kecamatan yang ada,” pungkas orang nomor satu di Kabupaten Bolmut ini.